Kamis, 11 Oktober 2012

Nilai - Nilai Pendidikan dalam Novel Ayat Ayat Cinta ( Bab II )


BAB II
BIOGRAFI NOVELIS



A.    Biografi Habiburrahman El-Shirazy

Habiburrahman el-Shirazy lahir di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 30 September 1976 adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Habiburrahman El-Shirazy adalah sarjana Al Azhar University Cairo. Founder dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah. Rumahnya terletak di jalan Mutiara Dusun Candiwesi RT/RW l/V Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Jawa tengah.

Habiburrahman biasa disapa Kang Abik, pernah  mengalami kecelakaan di Sleman yakni tepatnya pada tanggal 23 Mei 2003 ketika baru pulang mengajar di MAN I Yogyakarta, kaki kanannya patah. Keadaan inilah yang membuat keluarganya sangat terpukul dan berduka. Sebagai orang tua dan keluarga tentu sangat khawatir melihat anak kesayangannya didera penderitaan cacat seumur hidup. Kekhawatiran keluarga tersebut dengan kasih sayang Allah tidaklah menjadi kenyataan, cobaan hidup tersebut sedikitpun tidak mengurangi kepribadian, ketawadduan dan kesolehannya. Sebab saat itu bisa dikatakan ia adalah seorang sarjana dari perguruan tinggi ternama dunia 'al-Azhar Kairo', sekaligus seorang pria dewasa yang selalu mempatrikan dalam jiwanya bahwa, tidak ada sebijih jarahpun ciptaan Allah bergerak kecuali atas izinnya, sehingga apapun yang menimpa seorang hamba tidak lain bertujuan untuk menguji apakah hamba tersebut tetap beriman atau tidak. Dalam hatinya, tidak ada sedikitpun rasa cemas karena peristiwa dialami, ia berkeyakinan bahwa semua itu adalah skenario Allah SWT yang paling indah dan mengagungkan.
Keyakinan inilah yang memantapkan nurani kang Abik dalam mengisi hari-harinya di dalam kamar yang remang, namun selalu terang dengan pancaran jiwa tulus dengan dukungan kemantapan spritual ilahiyah. Dalam keadaan yang hampir tak berdaya itu, ia meraih bolpoin dan secarik kertas dengan mantap mengucapkan hismillaahirrahmaanirrahiim, merajut ayat demi ayat AAC, imajinasi, fikiran dan perasaannya mengalir dan mengalir terus bagai aliran sungai menuju kemuara, terbendung dan menyejukkan.
Habiburrahman dikenal secara nasional sebagai dai, novelis dan penyair. Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraihnya, anfara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Bookand Writer 2005 dan /BF Award 2006. Tak jarang ia diundang. untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional, seperti di Cairo, Kuala Lumpur, Hongkong, dan lain-lain. Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi.
Memulai pendidikan menengahnya di MTs. Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992. Ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menghasilkan beberapa karya dan penghargaan yakni :
1.      Menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal
2.      Menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994).
3.      Meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994).
4.      Menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994).
5.      Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994).
6.      Pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994).
7.      Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994).
8.      Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995)
9.      Mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi.
10.  Pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.
11.  Peraih Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.[1]
Aktifitas kang Abik ketika menempuh studi di Kairo Mesir tidak lepas dari upaya menorehkan prestasi dan pundi-pundi amal sosial keilmuan, yakni :
1.      Memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997).
2.      Menjadi duta Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua” yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996).
3.      Memberikan orasi berjudul تحقيق الأمن و السلام فى العلم بالإسلام (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan tersebut.
4.      Aktif pada organisasi Mejelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000).
5.      Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002).
6.      Dijuluki Sastrawan muda, dan dipercayai duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo.
7.      Memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.
8.      Ketua TIM Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Kairo).[2]

Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid ditebitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003).
Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta. Saat ini ia mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya dan pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia bersama adik dan temannya.

B.     Karya-karya Habiburrahman El-Shirazy

Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Diantara karya-karyanya yang telah beredar dipasaran adalah :
1.      Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004),
2.      Di Atas Sajadah Cinta (kumpulan kisah teladan yang telah disinetronkan di Trans TV, 2004)
3.      Ketika Cinta Berbuah Surga (kumpulan kisah teladan. 2005),
4.      Pudarnya Pesona Cleopatra (2005),
5.      Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007 Sudah Difilmkan),
6.      Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007 Sudah Difilmkan)
7.      Dalam Mihrab Cinta (2007).
8.      Bumi Cinta (2010).[3]
Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
Karya-karyanya dalam bentuk tulisan Selama di Kairo adalah :
1.      Naskah drama dan sekaligus stradara dengan judul : Wa Islama (1999),
2.      Novel Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000),
3.      Novel Darah Syuhada (2000).
4.      Artikel Insanniyah fil Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Kairo, 1998).[4]
Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilahiyah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi : Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.
Karya puisi sebelum pulang ke Indonesia, di tahun 2002, ia diundang oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari (1-5 Oktober) untuk membacakan pusinya dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair negara lain. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Majalah Dewan Sastera (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair negara lain, puisi kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL (1986-2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004).
Hasil karyanya yang sangat populer saat ini adalah, novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) dan laku beredar di pasaran, ketika novel ini dibuat dalam bentuk film, telah menyedot sekitar tiga juta penonton dari seluruh wilayah Nusantara. Dari usia remaja hingga dewasa, terbukti telah menggemari film tersebut. Tak tanggung-tanggung, banyak orang-orang ternama di negeri ini juga menonton film tersebut. Sebut saja misalnya Presiden RI SBY, mantan Presiden RI B.J. Habibie dan Wapres Muhammad Jusuf Kalla. Untuk menonton film tersebut, masyarakat harus rela berlama-lama antre di gedung bioskop. Sukses itu kemudian langsung disusul dengan film terbarunya; Ketika Cinta Bertasbih – yang juga banyak digemari masyarakat penonton.
Dalam versi novelnya, yang menjadi best seller dalam waktu yang cukup singkat. Lebih dari setengah juta eksemplar buku tersebut laris di pasaran. Uniknya, tak hanya masyarakat Indonesia saja yang menyukai novel tersebut, melainkan pula oleh masyarakat negeri Jiran seperti Brunei, Malaysia dan Singapura. Bahkan novel Ayat-Ayat Cinta telah dijadikan buku diktat untuk kuliah Novel Melayu dan Sastera Bandingan, di Faculty of Modern Languages and Communication, Universiti Putera Malaysia (UPM).
Tampaknya, kehidupan Habiburrahman el Shirazy memang tak bisa lepas dari karya dan pesantren. Seperti yang diakuinya sendiri, bahwa setiap karyanya merupakan perpaduan antara sastra dan pesantren. “Rujukan saya adalah karya para ulama’ terdahulu. Pedoman menulis saya adalah al-Qur’an. Sebab dengan al-Qur’anlah, seseorang akan selamat dan sukses,” tandasnya.  Lantas apa resepnya menulis hingga memiliki karya yang agung semacam itu? “Menurutnya harus punya niat yang kuat. Dan terus mencurahkan segala potensi nalar bukan dalam khayalan semata, tetapi harus dibuktikan dengan torehan tinta pena dengan tiada henti-hantinya menulis, menulis dan menulis.[5]
C.    Habiburahman El-Shirazy dan Karya-karya sastra
Dalam keluarga Kang Abik sebetulnya, tidak mengalir darah penulis, Namun, anak pertama pasangan Saerozy - Siti Rodhiyah tersebut suka menulis sejak dibangku SD tempat kelahirannya. Walaupun Kang Abik bukan turunan darah penulis atau sastrawan, namun keseriusannya melatih, menulis dan mencurahkan ide tidak henti-hentinya ia lakukan.
Namun disamping banyaknya penghargaan yang pernah dan terus diraihnya, kang Abik pernah merasa geli pikiran dan naluri ketulusan batinnya, karena beberapa percetakan telah membajak hasil karyanya dan tentu meraih keuntungan finansial tiga kali lipat, bisa dibayangkan harga novel tersebut dijual dengan harga pasaran Rp. 43.000, namun diloakan ada yang menjualnya hanya dengan Rp. 19.000/ buah.
Kendati demikian, dia membesarkan hati dengan menyatakan bahwa itu merupakan pertanda bukunya laris manis di pasaran, sehingga layak dibajak, Itulah ungkapan mahasiswa terhadap karya Kang Abik, saking karena catuh cintanya pada buku Ayat-Ayat Cinta yang membius jutaan pembacanya baik di tanah air maupun di luar negeri.
Dampak lain yang harus dihadapi Kang Abik atas meledaknya buku karyanya adalah stempel Selebriti kepada dirinya.
"Saya ini tetap seperti yang dahulu hidup sederhana, bersahaja dan optimistis. Tidak ada yang berubah dalam diri Kang Abik. Memang masyarakat umumnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, bahkan sampai Malaisya, Berunai dan negeri jiran banyak yang kenal dan tahu dirinya saya. Kalau saya ingat masa laluku yang penuh lika liku tak ubahnya seperti lakon novel Ayat-Ayat Cinta yang saya tulis, penuh haru biru banyak gejolak dan rintangan. Maka, kini saya dan keluarga mestinya harus banyak bersyukur kepada Allah. Dari royalti yang diterima, bisa menunjukkan dan memberikan makna bahwa, dengan kata-kata kita mampu mendidik orang lain, dan hal itu bisa memberikan infestasi bagi banyak orang.[6]

Dia juga mengakui, tuntutan profesi membuat dirinya sering meninggalkan anak dan istrinya, Acara berkumpul keluarga pun lumayan banyak tersita. Pernah ia harus ke Kairo dan Malaysia kurang lebih satu bulan. Karena sudah kangen istri, saya terpaksa menulis surat cinta lewat post. Itulah sebabnya, Kang Abik jika ada momen penting keluarga, sesibuk apapun menulis, sebisa mungkin ia berusaha meluangkan waktunya untuk bercengkrarma dengan anak-anak, istri dan keluarga besamya. Kang Abik suka memandikan dan menggendong si sulung, Muhammad Aneil Athor. 22 bulan. Ia sadar sekarang dirinya kerap meninggalkan keluarga. Karena itu, setiap berada di rumah, dia selalu memaksimalkan kontak dengan kedua anaknya yang masih kecil, Acara memandikan dan menggendong anak tersebut merupakan bagian dari upaya dekat dengan sang buah hati Muyasarotun Sa'idah, sang istri yang merupakan bagian dari Ayat-Ayat Cintanya, dinikahi lewat proses perkenalan yang cukup singkat, "Awalnya hanya dikenalkan adik teman saya di Cairo, Setelah bertemu sekali langsung saya jatuh cinta, setelah itu kami datang kerumahnya untuk melamarnya, kemudian menikah," jelas Kang Abik, diamini sang istri tercinta yang duduk bersandar disampingnya.[7]
Dalam menyusun sebuah novel pembangun jiwa, habiburahman tidak lepas dari beberapa referensi yang turut mewarnai nalar imajinatif teksnya, referensi tersebut antara lain adalah :
1.      السنة و البدعة. Karya Syaikh Yusuf Al-Qardhawi, Maktabah Syamilah Cairo cet. I. 1999
2.      التذكرة (Peringatan). Karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, Dar Ibnu Khaldun, Alexandria, cet. I. 1997
3.      فتاوى المعاصر (Fatwa-fatwa Kontemporer) Juz II dan III karya Prof. Dr. Yusuf Al-Qardhawi, Darul Qalam, Cairo cet. 2001
4.      كتاب الروح. Karya Imam Ibnu Qayuim al-Jauziyah. Darul Fajr. Cairo. cet I. 1999
5.      لماذا يخافون الإسلام (Kenapa Mereka takut kepada Islam?). Karya Prof. Dr. Abdul Wadud Syalabi. Darul I’tisham. Cairo. 1999
6.      مكانة المرأة فى الإسلام (Posisi Wanita dalam Islam). Karya Prof. Dr. Muhammad Biltaji. Darus Salam. Cairo. Cet. I. 2000
7.      مناهل العرفان فى علوم القرأن (Sumber Pengetahuan Ilmu-ilmu al-Quran). Karya Syaikh Prof. Muhammad Abdul Adhim Az-Zarqani. Muassasah at-Tarikh al-Arabiy. Beirut. Libanon cet. III. 1991.
8.      نهاية الزين فى ارشاد المتبدئين (Permata paling indah dalam membimbing para santri Pemula). Karya Syaikh Muh. Nawawi al-bantani al-Jawi. Syirkah al-Ma’arif Bandung Indonesia.
9.      تحفة العروش أو الزوج الإسلامي السعيد (Hadiah untuk Pengantin atas Perkawinan Islami yang Bahagia). Karya, Syaikh Mahmod Mahdi al-Istanbuli.                Al-Maktabah al-Islamiyah. Amman. 1410 H.
10.  تحفة العريش و العروش (Hadiah untuk Pengantin lelaki dan Pengantin Perempuan). Karya Muh. Ali Qutb. Darul Anshar. Kairo.[8]



[1] Habiburahman El-Shirazy, Ayat-ayat Cinta Sebuah Novel Pembangun Jiwa, (Jakarta: Republika dan Yayasan Basmalah, 2007), h. 407.
[2]Ibid, h. 408.
[3]Habiburrahman El-Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih Buku 1 Dwilogi Pembangun Jiwa, (Cet. Ke-14, Jakarta: Rupublika – Basmalah Rupublika Corner, 2008), h. 480-481.  
[4]Ibid., h. 482.
[5] http. id.wikipedia.or Habiburrhamanelshirazy, Prahara Itu Telah Berbuah Berkah, diakses tanggal 10 Desember 2010.
[6]Anif Sirsaeba, Fenomena Ayat-Ayat Cinta. (Jakarta: Republika. 2007), h. 25 dan  http://www.kisah.web.id/tokoh-islam/habiburrahman-el-shirazy.html, diakses 25 Desember 2010.
[7] Sakur, M. Koresponden Li-pas Majalah Risalah NU  Artikel, http, Hidup merana dan Sederhana, Habiburrahman El-Shirazy, diakses tanggal 11 Desember 2010.
[8] Habiburahman El-Shirazy. op cit., h. 405. 

1 komentar:

  1. assalamualaikum..boleh minta bab 3-5 nya di share karena bagus sekali

    BalasHapus

Followers

jual beli liberty 

reserve, jual beli paypal
radio streaming shoutcast murah indonesia, jasa pembuatan radio 

streaming, cara membuat radio streaming