Kamis, 11 Oktober 2012

Makalah Ulumul Qur'an Bab I


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Bahasa Arab pertama kali dikenal sebagai bahasa orang-orang di Jazirah Semenanjung Arabia, kemudian setelah datangnya Agama Islam dikenal pula sebagai bahasa agama, sebab Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kaum muslimin itu dituliskan dalam bahasa Arab yang sangat indah susunan dan rangkaian kalimatnya. [1]

Bahasa Arab juga dikenal sebagai bahasa Ilmu Pengetahuan sebab begitu banyak ilmu pengetahuan di masa perkembangan Islam yang dituliskan dalam bahasa ini, lalu ditahapan perkembangan selanjutnya bahasa Arab telah menjadi bahasa dunia, karena tidak hanya digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk Islam saja, tetapi telah diakui sebagai bahasa komunikasi di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
 Dilihat dari segi penggunaannya maka bahasa Arab ini terbagi dua yaitu : Bahasa ‘Ammiyah (bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi), berasal dari bahasa daerah di Jazirah Arabiyah tidak terikat pada tata bahasa. Kedua bahasa fushah yaitu bahasa Resmi, contohnya bahasa Al-Qur’an . Dalam Al-Qur’an ada yang dikenal dengan uslub Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak hanya memakai semacam uslub saja dalam menyuruh, melarang dan dalam memberi hak hamba memilih.[2]
Dari berbagai macam uslub dalam  Al-Qur’an tersebut, terdapat uslub yang sangat berpengaruh besar terhadap pengembangan Al-Qur’an pada zaman jahiliyah sebab Al-Qur’an mempunyai uslub terindah yang bertujuan untuk melemahkan orang yang ingin menentangnya. Oleh karena itu uslub balaghah sangatlah penting untuk dikaji dan dipahami secara spesifik.
Ilmu balaghah sebagai salah satu cabang ilmu dalam bahasa Arab yang mengalami fase kemunculan, perkembangan, dan seterusnya. Ilmu bahasa Arab yang memiliki tiga cabang ini, yaitu ilmu ma’ani, bayan, dan badi’, tidaklah ada dari awal dalam sistematika seperti yang kita kenal sekarang ini. Dahulu, sama sekali tak dikenal istilah balaghah sebagai sebuah ilmu.
Pengetahuan tentang sisi sejarah balaghah perlu dipahami agar muncul kesadaran bahwa ilmu ini memang bukan benda mati yang tidak dapat diperbaharui. Sebab dengan kesadaran tersebut dapat menjamin perkembangan ilmu ini kearah yang lebih maju, tidak mengalami kemunduran atau bahkan kepunahan. Kemajuan yang dimaksud meliputi berbagai segi, entah dari segi pengajarannya yang lebih mudah, cakupan materi yang lebih luas, ataupun hasil penerapan dari ilmu itu sendiri yang memuaskan, atau bahkan munculnya ilmu baru dari ilmu yang telah ada.
Atas dasar latar belakang pemikiran tersebut di atas, maka penulis dalam hal ini akan melakukan pengkajian tentang “ Uslub Al-Qur’an dalam persfektif Balagatul Qur’an.”
B.      Rumusan Dan Batasan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah disebutkan di atas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam pengkajian ini adalah :  “ Bagaimanakah Uslub Al-Qur’an dalam Persfektif Balagatul Qur’an ”
Untuk tujuan sistimatisasi dan penyederhanaan, maka permasalahan pokok tersebut selanjutnya penulis rumuskan ke dalam sub-sub masalah sebagai berikut :
1.      Apakah Uslub Al-Qur’an itu ?
2.      Bagaimanakah Uslub Al-Qur’an dalam Persfektif Balagatul Qur’an ?
3.       Untuk apakah Uslub Al-Qur’an dalam persfektif balagatul Qur’an ?
C.      TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
 Adapun tujuan penulis meneliti masalah ini adalah :
a.      Untuk dapat memberikan pemahaman-pemahaman tentang makna Uslub Al-Qur’an.
b.      Untuk mengetahui Uslub Al-Qur’an dalam persfektif balagatul Qur’an.
c.       Agar dapat memahami makna Uslub Al-Qur’an dalam persfektif balagatul Qur’an.


2. Kegunaan Penelitian
            Penulis mengharapkan dari hasil pengkajian ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya tentang Uslub Al-Qur’an Dalam Persfektif Balagatul Qur’an.
            D. PENGERTIAN JUDUL DAN DEFENISI OPERASIONAL
                 1. Pengertian Judul
Untuk mengetahui Uslub Al-Qur’an dalam Persfektif Qur’an, maka terlebih dahulu penulis akan mengemukakan pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul makalah sebagai berikut :
a.      Uslub adalah Stalistika, atau gaya bahasa serta keindahan struktur dalam Al-Qur’an
b.      Al-Qur’an[3] adalah Alkitab agama islam yang berisi kumpulan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, SAW.
c.       Persfektif[4] adalah Sudut Pandang
                  2. Defenisi Operasional
Berdasarkan beberapa defenisi tersebut diatas, maka dapat dikemukakan defenisi operasional dari judul makalah ini adalah sebuah kaedah penulisan serta gaya bahasa serta keindahan struktur dalam tatanan bahasa Al-Qur’an.



[1] http://library.usu.ac.id/download/fs/Arab-Aminullah3
[2] M. Hasbi Ash Shiddieqy,Sejarah dan pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir ( Jakarta : Bulan Bintang, 1954), h. 165
[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonoseia, edisi I, ( Cet. I:Jakarta: Prum Balai Pustaka, 1988),h.34
[4]  Ibid, h. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

jual beli liberty 

reserve, jual beli paypal
radio streaming shoutcast murah indonesia, jasa pembuatan radio 

streaming, cara membuat radio streaming